Kamis, 02 Januari 2014

BI: Utang Indonesia Rp 3.204 Triliun, Masih Aman


Utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2013 mencapai USD 262,4 miliar. Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah serta swasta. Walaupun utang luar negeri Indonesia tembus USD 262,4 miliar, bank sentral menyebut posisi utang ini masih aman.
Dalam keterangan pers bank sentral, rasio posisi utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Oktober 2013 tercatat sebesar 29,5 persen dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional. Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan perlambatan pertumbuhan utang luar negeri masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangan utang luar negeri Indonesia. Terutama utang luar jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia menyebut utang luar negeri Indonesia yang mencapai USD 262,4 miliar pada Oktober 2013 terus tumbuh melambat. Angka utang tersebut tumbuh melambat 5,8 (persen yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 6,7 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan utang luar negeri terjadi baik pada sektor publik maupun sektor swasta. Posisi utang luar negeri sektor publik pada Oktober 2013 mencapai USD125,8 miliar atau tumbuh melambat menjadi 0,5 persen (yoy), dari bulan sebelumnya sebesar 2,1 persen (yoy). Sementara itu, posisi utang luar negeri sektor swasta tumbuh stabil dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,1 persen (yoy), mencapai nilai USD136,6 miliar.
Berdasarkan jangka waktu, komposisi utang luar negeri jangka panjang tetap stabil mendominasi utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2013. Posisi utang luar negeri Indonesia sebagian besar terdiri dari utang luar negeri berjangka panjang, yaitu sebesar USD 216,1 miliar (82,4 persen dari total ULN), sementara sisanya sebesar USD 46,3 miliar (17,6 persen dari total ULN) merupakan utang luar negeri jangka pendek.
Utang luar negeri berjangka panjang pada Oktober 2013 tumbuh 5,1 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-September 2013 6,8 persen (yoy). Sementara itu, utang luar negeri berjangka pendek tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy), lebih lambat dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-September 2013 17,7 persen (yoy).

Analisis :
Utang Indonesia mencapai USD 262,4 miliar atau Rp. 3.204 Triliun dianggap masih dalam keadaan  aman oleh Bank Indonesia. Pada bulan oktober 2013,  utang luar negeri Indonesia mencapai USD 262.4 dan  rasio posisi utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Oktober 2013 tercatat sebesar 29,5 persen dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional. Berdasarkan jangka waktu, komposisi utang luar negeri jangka panjang tetap stabil mendominasi utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2013. Posisi utang luar negeri Indonesia sebagian besar terdiri dari utang luar negeri berjangka panjang, yaitu sebesar USD 216,1 miliar (82,4 persen dari total ULN), sementara sisanya sebesar USD 46,3 miliar (17,6 persen dari total ULN) merupakan utang luar negeri jangka pendek. Utang luar negeri berjangka panjang pada Oktober 2013 tumbuh 5,1 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-September 2013 6,8 persen (yoy). Sementara itu, utang luar negeri berjangka pendek tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy), lebih lambat dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-September 2013 17,7 persen (yoy).  Dengan keadaan yang seperti ini kita harus  memperkirakan perlambatan pertumbuhan utang luar negeri masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangan utang luar negeri Indonesia. Terutama utang luar jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia.  Semoga utang di Indonesia tidak terus bertambah tetapi malah semakin melambat atau berkurang karena ini demi kebaikan Negara Indonesia itu sendiri semoga perekonomian di Indonesia tidak terganggu dan tetap stabil.

Sumber : www.beritakaget.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar