Utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2013 mencapai
USD 262,4 miliar. Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah serta swasta.
Walaupun utang luar negeri Indonesia tembus USD 262,4 miliar, bank sentral
menyebut posisi utang ini masih aman.
Dalam keterangan pers bank sentral, rasio posisi utang
luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Oktober 2013 tercatat
sebesar 29,5 persen dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional.
Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan perlambatan pertumbuhan utang luar
negeri masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangan
utang luar negeri Indonesia. Terutama utang luar jangka pendek swasta, sehingga
tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia menyebut utang luar negeri Indonesia
yang mencapai USD 262,4 miliar pada Oktober 2013 terus tumbuh melambat. Angka
utang tersebut tumbuh melambat 5,8 (persen yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan
bulan sebelumnya yang mencapai 6,7 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan utang luar negeri terjadi baik
pada sektor publik maupun sektor swasta. Posisi utang luar negeri sektor publik
pada Oktober 2013 mencapai USD125,8 miliar atau tumbuh melambat menjadi 0,5
persen (yoy), dari bulan sebelumnya sebesar 2,1 persen (yoy). Sementara itu,
posisi utang luar negeri sektor swasta tumbuh stabil dibanding bulan sebelumnya
sebesar 11,1 persen (yoy), mencapai nilai USD136,6 miliar.
Berdasarkan jangka waktu, komposisi utang luar negeri
jangka panjang tetap stabil mendominasi utang luar negeri Indonesia pada
Oktober 2013. Posisi utang luar negeri Indonesia sebagian besar terdiri dari
utang luar negeri berjangka panjang, yaitu sebesar USD 216,1 miliar (82,4
persen dari total ULN), sementara sisanya sebesar USD 46,3 miliar (17,6 persen
dari total ULN) merupakan utang luar negeri jangka pendek.
Utang luar negeri berjangka panjang pada Oktober 2013
tumbuh 5,1 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan periode
Januari-September 2013 6,8 persen (yoy). Sementara itu, utang luar negeri
berjangka pendek tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy), lebih lambat dari rata-rata
pertumbuhan periode Januari-September 2013 17,7 persen (yoy).
Analisis :
Utang Indonesia mencapai USD 262,4 miliar atau Rp.
3.204 Triliun dianggap masih dalam keadaan aman oleh Bank Indonesia. Pada bulan oktober
2013, utang luar negeri Indonesia mencapai
USD 262.4 dan rasio posisi utang luar
negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Oktober 2013 tercatat sebesar
29,5 persen dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional. Berdasarkan
jangka waktu, komposisi utang luar negeri jangka panjang tetap stabil
mendominasi utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2013. Posisi utang luar
negeri Indonesia sebagian besar terdiri dari utang luar negeri berjangka
panjang, yaitu sebesar USD 216,1 miliar (82,4 persen dari total ULN), sementara
sisanya sebesar USD 46,3 miliar (17,6 persen dari total ULN) merupakan utang
luar negeri jangka pendek. Utang luar negeri berjangka panjang pada Oktober
2013 tumbuh 5,1 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan periode
Januari-September 2013 6,8 persen (yoy). Sementara itu, utang luar negeri
berjangka pendek tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy), lebih lambat dari rata-rata
pertumbuhan periode Januari-September 2013 17,7 persen (yoy). Dengan keadaan yang seperti ini kita harus memperkirakan perlambatan pertumbuhan utang
luar negeri masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangan
utang luar negeri Indonesia. Terutama utang luar jangka pendek swasta, sehingga
tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia.
Semoga utang di Indonesia tidak terus bertambah tetapi malah semakin
melambat atau berkurang karena ini demi kebaikan Negara Indonesia itu sendiri
semoga perekonomian di Indonesia tidak terganggu dan tetap stabil.
Sumber : www.beritakaget.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar