Selasa, 31 Desember 2013

Dolar Naik, Indonesia Beralih Ke Mata Uang China “Yuan”


Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukan pelemahan. Ketergantungan rupiah terhadap dolar terjadi karena perdagangan di Indonesia yang masih menggunakan dolar AS.
Bagaimana kalau beralih ke mata uang China, yaitu Yuan? Bank Indonesia menilai yuan sangat cocok jika digunakan untuk acuan perdagangan Indonesia. Pasalnya perdagangan terbesar kedua saat ini adalah dengan China.
“Indonesia bisa saja beralih ke yuan. Cukup layak karena perdaganga kita banyak sekarang dengan China. Apapun impor kita sekarang banyak dari China. Jadi Kenapa kita nggak pakai yuan,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah, dalam diskusi seputar nilai tukar di Hotel Trans Luxury, Bandung, Sabtu (7/12/2013)
Dalam perdagangan Indonesia-China, saat ini masih dipergunakan mata uang dolar. Padahal ada kerugian ketika menggunakan dolar. Karena ada 2 tahapan konversi yang dilalui.
“Kalau membeli barang dari China, kita sekarang pakai dolar. Nah, dari rupiah kita konversi ke dolar dan dari dolar itu dialihkan ke yuan. Saat konversi ada cost-nya. Sehingga nilai jadi lebih besar,” sebutnya.
Selain itu, untuk negara-negara di luar Indonesia juga cukup banyak menggunakan yuan. Buktinya Lembaga Society Worldwide mencatat mata uang yuan berada pada urutan kedua yang digunakan pada perdagangan di dunia.
“Jika yuan menjadi mata uang perdagangan internasional, itu akan menjadi mudah. Makanya kita bisa langsung pakai yuan,” tegas Difi.
Yuan berhasil menyalip Euro meskipun masih berada di bawah dolar. Pertimbangan dolar menjadi acuan mata uang untuk Indonesia, saat ini adalah karena hampir seluruh negara menggunakannya. Akan tetapi, jika fluktuasinya merugikan mata uang lain, maka layak mencari alternatif lain.
“Kenapa pakai dolar, karena dolar itu ada di mana-mana. Tapi problem-nya sekarang adalah volatile. Sekarang dolar perkasa, dua tahun lalu juga jungkir balik,” ungkapnya.

Analisisnya :
Karena dollar selalu mengalami kenaikan , maka Indonesia disarankan untuk beralih menggunakan mata uang china yaitu yuan. Menurut saya, dengan beralihnya Indonesia ke mata uang china atau yuan sangat cocok digunakan untuk sementara perdagangan Indonesia. Indonesia harus berdiri sendiri tidak boleh bergantung kepada sistem keuangan Negara lain secara global contohnya yaitu terhadap dollar amerika. Karena hal ini dapat berdampak buruk untuk sistem keuangan di Indonesia itu sendiri. Jika Indonesia terlalu bergantung terhadap mata uang dollar atau yuan ketika sistem keauangan di amerika atau di china mengalami kelemahan atau terjadi krisis ekonomi maka akan berdampak buruk terhadap Indonesia mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global.  Mungkin alternative lain untuk sementara dengan melemahnya dollar, kita dapat beralih kemata uang china yaitu yuan. Selain itu, untuk negara-negara di luar Indonesia juga cukup banyak menggunakan yuan. Buktinya Lembaga Society Worldwide mencatat mata uang yuan berada pada urutan kedua yang digunakan pada perdagangan di dunia. Yuan cukup layak digunakan karena perdaganga kita banyak sekarang dengan China. Apapun impor kita sekarang banyak dari China. Tetapi setelah dollar kembali normal Indonesia dapat beralih lagi menggunakan 

sumber : www.beritakaget.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar