Selasa, 31 Desember 2013

Aksi Jual Investor Asing, IHSG Berkurang 24 Poin


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 24 poin gara-gara aksi jual yang dilakukan investor asing. Pemodal asing banyak melepas saham sampai jual bersih senilai lebih dari Rp 500 miliar.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup 11.700 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.645 per dolar AS.
Dolar sempat menguat hingga ke posisi tertingginya hari ini di Rp 11.725 per dolar AS. Terakhir kali dolar sampai di kisaran itu saat krisis 2008 lalu.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 30,776 poin (0,71%) ke level 4.321,322 melanjutkan pelemahan kemarin gara-gara tekanan jual yang masih tinggi. Investor asing pilih hengkang sejenak dari lantai bursa.
Tekanan jual langsung muncul lagi sejak pembukaan perdagangan. Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa kena koreksi yang cukup dalam.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 35,131 poin (0,81%) ke level 4.315,655 akibat tekanan jual di saham unggulan yang cukup tinggi. Untungnya indeks masih bertahan di level 4.300 meski hampir saja jatuh lebih dalam lagi.
Indeks sama sekali tidak singgah ke zona hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks malah terus meluncur tajam hingga ke posisi terendahnya di 4.300,134.

Analisis :
Akibat aksi jual yang dilakukan investor asing Indeks harga saham gabungan  (IHSG) berkurang 24 poin. Aksi ini sangat memberikan dampak yang buruk bagi perdagangan saham di Indonesia. Nilai tukar dolar menguat ke posisi tertingginya hari ini di Rp 11.725 per dolar AS yang artinya pada posisi tersebut perdagangan di indonesia sedang mengalami keterpurukan, karena pada posisi tersebut di tahun 2008 lalu dolar sampai di kisaran itu saat krisis. Dampak lain yaitu terdapat tekanan jual langsung sejak pembukaan perdagangan. Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa kena koreksi yang cukup dalam. Dengan keadaan yang seperti ini seharusnya indeks menutup perdagangan untuk sementara waktu sampai keadaan kembali normal seperti semula ini bertujuan agar poin yang telah dikumpulkan selama ini tidak terus berkurang. Kalau  indeks terus memaksakan untuk terus membuka perdagangan sampai hari ini, maka indeks akan terus meluncur tajam hingga ke posisi terendah dan ini akan membuat indeks jatuh lebih dalam lagi.

Sumber : www.beritakaget.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar